Jumat, 11 Maret 2016

Sejarah Katun


Katun adalah bahan kain yang umum kita dengar dimana-mana. Dalam bahasa Inggris kain ini disebut “cotton”, nama ini sesuai dengan bahan asli kain tersebut, yaitu kapas. 

Kapas memiliki serbuk sari berwarna merah muda yang akan dipanen setelah berubah menjadi bola-bola kapas. Bola kapas ini yang dipanen dan diolah menjadi benang setelah itu ditenun menjadi kain dan pakaian. serat-serat ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan kain ini memiliki daya tahan dan daya serap yang baik.


Kapan penggunaan kapas ini dimulai? ternyata diketahui, pada tahun 3000 SM masyarakat lembah Sungai Indus, kini wilayah Pakistan dan India bagian barat, telah menggunakan katun kapas. Bahkan konon, di saat yang bersamaan masyarakat di Amerika telah mengolah kain sejenis itu.

Ada beberapa catatan yang menyebutkan pula bahwa proses memintal serat kapas menjadi sebuah benang telah ada sejak lama di India. Bahkan para ahli percaya bahwa India-lah negara yang pertama mengetahui tentang cara pembuatan kain dengan pemintalan benang menjadi sebuah kain ini. Lalu kemudian seiring dengan berjalannya waktu, kain ini terus bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih rapih dan kuat.

Dalam perkembangannya katun dikenal sebagai bahan yang nyaman dipakai, antara lain karena seratnya—yang terutama karena didasari bahan dari serat kapas—berongga seperti ventilasi sehingga kulit bisa bernafas. Apalagi dibalik kelembutan serta ventilasinya, bahan pakaian dari serat kapas dikenal bisa menyimpan cairan 27 kali dari berat kain itu sendiri. Serat kapas pun diketahui akan menjadi lebih kuat pada saat basah.

Karena sifat-sifatnya itu, maka jelas katun selalu menjadi pilihan utama dalam dunia tekstil, salah satunya untuk pembuatan baju anak. Selain karena tidak mengandung bahan kimia yang memiliki sifat hypo allergenic (meminimalisasi munculnya alergi), sifat kain yang seperti itu sangat sesuai jika di gunakan sebagai bahan kaos anak. Apalagi apabila di gunakan saat cuaca panas, bahan ini akan membantu anak tidak kegerahan di banding baju anak jenis lain.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar