Dalam dunia fashion, ukuran
baju digunakan untuk produsen-produsen untuk memudahkan konsumen dalam memilih
baju yang cocok untuk mereka. Kesepakatan ukuran baju ini sangat penting karena
membuat baju-baju mulai bisa diproduksi secara masal. Karena sebelum masyarakat
mengenal standar ukuran, semua baju dibuat dengan pesanan khusus di tukang
jahit dan disesuaikan dengan ukuran masing-masing pelanggan. Sampai akhirnya
para pengusaha garmen menemukan bahwa dimensi tubuh manusia sebenarnya tidak
berbeda terlalu jauh, pengetahuan ini memungkinkan dibuatnya sebuah standar
ukuran yang baku.
Ukuran standar baju dibuat
dengan kombinasi dari tiga bagian bagian tubuh, yaitu ukuran horisontal
(lingkar leher, lebar bahu, lebar pinggang, dll), ukuran vertikal (panjang ukuran
bahu ke pinggang, dll), serta ukuran
area lengan (lingkar pergelangan, lingkar bisep, panjang lengan, dll).
Namun, meskipun standar ukuran
baju sudah ditemukan, sangat sulit membuat standar ukuran yang berlaku secara
internasional. Banyak faktor yang menentukan perbedaan di setiap negara, selain
ukuran tubuh orang-orangnya yang berbeda (ukuran horiosontal, vertikal, dan
lengan orang Jepang tentu berbeda dengan orang Amerika), juga metrik sistem
yang digunakan tiap negara cukup berpengaruh.
Itulah sebabnya kita perlu
teliti ketika membeli baju di negara yang berbeda, misalnya: rata-rata ukuran
baju Amerika berbeda lima point dengan baju di Jepang, jadi baju dengan ukuran nomor
4 di Amerika berarti ukuran nomor 9 di Jepang, ukuran 12 di Amerika berarti nomor 17 di Jepang. Lain lagi perbandingan
antara Jepang dan Inggris yang hanya berbeda satu point, jadi baju ukuran 9 di
Jepang berarti menjadi ukuran 8 di Inggris.
Selain itu, berbagai perusahaan garmen pun kadang memiliki
standar ukuran yang agak berlainan, meski jika mereka masih berada di negara
yang sama maka ukuran itu tidak akan jauh berbeda.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar